Langsung ke konten utama

Posisi Berdiri Saat SHALAT

Mengapa posisi berdiri pada gerakan Shalat, lebar kedua tungkai sejajar dengan kedua bahu ? 

Secara umum, posisi dibedakan menjadi 2 yaitu posisi statis dan dinamis. Posisi berdiri pada salah satu gerakan shalat diperlukan keseimbangan atau kestabilan tubuh. Untuk mencapai kestabilan tersebut diperlukan base atau bidang tumpu yang lebih lebar melalui upaya melebarkan tungkai kaki. Sangat dianjurkan lebar tungkai sejajar dengan kedua bahu. (Gb. 1)


Gambar 1


Gambar 2

Pada gambar 2 yaitu posisi anatomi kita pada posisi berdiri secara fungsional anatomi, terlihat bahwa jika ditarik garis vertikal dari titik bahu kaki tidak sejajar. Tentunya pada posisi tersebut sudah tercapai kestabilan tubuh jika semua komponen tubuh bekerja secara seimbang. .Pada posisi berdiri  shalat , tungkai dilebarkan sejajar vertikal dengan titik dikedua bahu. Hal ini akan menambah tingkat kestabilan tubuh saat berdiri. 

Bagaimana cara mensejajarkan titik kedua bahu dengan kedua kaki ? Salah satu cara yg mudah adalah pada saat berdiri biasa atau posisi anatomis berdiri, perhatikan kedua tangan kita, ada jarak antra tangan dengan paha atas, dengan adanya jarak tersebut menandakan bahwa titik bahu belum sejajar dengan kaki. Untuk mensejajarkannya, lebarkan kedua tungkai hingga menenpel pada tangan kita. Pada posisi tersebut, titik kedua bahu dan kaki sudah sejajar secara vertikal. Posisi tersebut adalah posisi stabil dan nyaman pada saat berdiri shalat. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspek Makna Badaniah Menegakkan Punggung dan Melapangkan Dada

Al Qur'an dalam Surat Al Insyirah ayat 1-3  1. أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ  A lam nasyraḥ laka ṣadrak Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ Wa waḍa'nā 'angka wizrak Artinya: Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ Allażī angqaḍa ẓahrak Artinya: Yang memberatkan punggungmu? Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H Allah subhanaahu Wa Ta'ala menjelaskan nikmat_nya kepada nabi-Nya Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. " Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?," Pertanyaan di sini dijelaskan oleh para ulama: Itu adalah pertanyaan untuk penetapan, pertanyaan yang seperti ini sangat banyak dalam al-Quran.  "Maknanya: Kami meluaskannya, kelapangan disini adalah kelapangan secara batin bukan secara bentuk nyata, kelapangan dada di sini kelapangan meneriman ketentuan Allah 'Azza wa Jalla, baik itu ketentuan syari&

Manusia dan Tanah

UNSUR DASAR TUBUH MANUSIA DAN TANAH Sahabat Hiter's Yang Dirahmati Allah  Subhanahu wa ta'ala   Allah menciptakan manusia dari unsur tanah. Dalam salah satu hadist disebutkan “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi”.  Jika Allah menghendaki bisa saja manusia diciptakan dari unsur yang lain. Tentu sangatlah mudah bagi Allah. Bisa saja diciptakan manusia dari unsur cahaya seperti malaikat atau dari api seperti iblis. Tetapi justru manusia diciptakan  dari tanah yang kita  pijak setiap saat.  Tidaklah mungkin Allah ciptakan manusia berasal dari unsur tanah tanpa maksud dan rahasia tertentu, luar biasanya Allah menyebut penciptaan ini adalah sebaik-baik ciptaan (Al Quran surat at-Tin : 4). Hasil penelitian bahwa unsur-unsur yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas air (kadarnya antara 54-70%), lemak (14-26%), protein (11-17%), karbohidrat (10%), dan unsur-unsur anorganik (5-6%). Jika kandungan itu diurai ke dal

POSISI RUKU' MENJAGA POSTURAL TUBUH DALAM KAJIAN ANATOMIS (1)

  Ruku' disyariatkan dalam shalat, yaitu setelah berdiri membaca ayat Al Qur’an, kemudian bertakbir intiqal, baru setelah itu ruku'.  Di antara dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah   radhiallahu’anhu   yang dikenal dengan hadits   al musi’u shalatuhu , yaitu tentang seorang shahabat yang belum paham cara shalat, hingga Nabi   Shallallahu’alaihi Wasallam   mengajarkan bagaimana cara shalat yang benar dan sah. Nabi   Shallallahu’alaihi Wasallam   bersabda kepadanya: إذا قمت إلى الصلاة فكبر واقرأ ما تيسر معك من القرآن، ثم اركع حتى تطمئن راكعا “ Jika engkau hendak shalat, bertakbirlah dan bacalah apa yang engkau mampu dari Al Qur’an, lalu rukuk dengan tuma’ninah… ” (HR. Bukhari 757, Muslim 397). Ruku' adalah salah satu Rukun Shalat. Jika seseorang meninggalkan ruku' atau tidak ruku' dengan sempurna maka tidak sah shalatnya. Posisi badan ketika ruku' 1. Membungkukkan badan. Sebagaimana dalam hadits Abu Humaid As Sa’idi  radhiallahu’anhu , beliau berkata: أنا كنتُ