Langsung ke konten utama

POSISI RUKU' MENJAGA POSTURAL TUBUH DALAM KAJIAN ANATOMIS (1)

 Ruku' disyariatkan dalam shalat, yaitu setelah berdiri membaca ayat Al Qur’an, kemudian bertakbir intiqal, baru setelah itu ruku'.  Di antara dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu yang dikenal dengan hadits al musi’u shalatuhu, yaitu tentang seorang shahabat yang belum paham cara shalat, hingga Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan bagaimana cara shalat yang benar dan sah. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepadanya:

إذا قمت إلى الصلاة فكبر واقرأ ما تيسر معك من القرآن، ثم اركع حتى تطمئن راكعا

Jika engkau hendak shalat, bertakbirlah dan bacalah apa yang engkau mampu dari Al Qur’an, lalu rukuk dengan tuma’ninah…” (HR. Bukhari 757, Muslim 397).

Ruku' adalah salah satu Rukun Shalat. Jika seseorang meninggalkan ruku' atau tidak ruku' dengan sempurna maka tidak sah shalatnya.


Posisi badan ketika ruku'

  • 1. Membungkukkan badan. Sebagaimana dalam hadits Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu, beliau berkata:

    أنا كنتُ أحفظكم لصلاة رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، رأيته إذا كبر جعل يديه حذاء منكبيه، وإذا ركع أمكن يديه من ركبتيه، ثم هصر ظهره

    Dahulu aku yang paling hafal diantara kalian terhadap tata cara shalat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Aku melihat beliau ketika bertakbir, beliau menjadikan kedua tangannya sejajar dengan pundak, lalu membungkukkan badannya” (HR. Bukhari no. 828).

  • 2. Posisi punggung tegak lurus dengan kaki, tidak miring dan tidak terlalu bungkuk. Berdasarkan hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:

    كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا ركع؛ لو وضع قدح من ماء على ظهره؛ لم يهراق

    biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika rukuk, andaikan diletakkan wadah air di atas punggungnya, tidak akan tumpah

3. Kepala sejajar dengan punggung, tidak mendongak dan tidak terlalu menunduk. 

إذا ركع أمكن كفيه من ركبتيه وفرج بين أصابعه ثم هصر ظهره غير مقنع رأسه ولا صافح بخده

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika rukuk beliau meletakkan kedua telapak tangannya pada lututnya dan membuka jari-jarinya sambil membungkukkan badannya dengan kepala yang tidak mendongak dan tidak mendekati pahanya” (HR. Abu Daud no. 731)

4. Tangan diletakkan di lutut, bukan di paha atau di bawah lutut. 

إذا ركع أمكن كفيه من ركبتيه وفرج بين أصابعه

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika rukuk beliau meletakkan kedua telapak tangannya pada lututnya dan membuka jari-jarinya” (HR. Abu Daud 731).

5. Jari-jari direnggangkan, tidak dirapatkan. 

إذا ركع أمكن كفيه من ركبتيه وفرج بين أصابعه

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika rukuk beliau meletakkan kedua telapak tangannya pada lututnya dan membuka jari-jarinya”(HR. Abu Daud 731).

6. Pandangan mata ketika rukuk
Para ulama berbeda pendapat mengenai arah pandangan mata dalam shalat. Sebagian ulama menganjurkan untuk memandang tempat sujud ketika shalat.

قلتُ: يا رسولَ اللهِ !أينَ أضَعُ بصَري في الصلاةِ ؟ قالعِندَ مَوضِعِ سُجودِكَ يا أنسُ

Anas berkata: Wahai Rasulullah, kemana aku arahkan pandanganku ketika shalat? Rasulullah menjawab: ke arah tempat sujudmu wahai Anas” (HR. Al Baihaqi 2/283).

Thuma’ninah dalam ruku"

Wajib thuma’ninah ketika ruku', bahkan ini adalah rukun dalam shalat. Tidak boleh terlalu cepat dalam gerakan shalat sehingga tidak thuma’ninah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثم اركع حتى تطمئن راكعا

lalu rukuk dengan tuma’ninah…” (HR. Bukhari 757, Muslim 397).


Kajian Secara Anatomis Tubuh

Seperti uraian di atas, bahwa posisi Ruku' yang benar jika ditinjau dari anatomi tubuh akan memberikan efek yang baik untuk menjaga keseimbangan postur. 




Pada bagian belakang tubuh terdapat jalur panjang otot mulai dari telapak kaki hingga ujung kepala yang akan menjadi satu kesatuan membentuk formasi untuk menjaga tubuh tetap tegak sehingga tercapai  keseimbangan postural. Problem pada jalur ini baik sebagian otot atau keseluruhan akan mempengaruhi perubahan postur akibat ketidakseimbangan fungsi kerjanya.

Posisi Ruku' yang benar akan mempengaruhi sebagian besar jalur belakang tubuh. Memberikan efek dalam menjaga elastisitas dan panjangnya melalui proses terjadinya penguluran.  Kekuatan jalur tersebut juga akan terpelihara dengan adanya stimulasi mempertahankan postur dalam posisi Ruku' melalui fungsi kerja kontraksi eksentrik. 

Sebagai salah satu gambaran kasus, pada seseorang yang mengalami keluhan fisik berupa sakit pinggang akibat  ketegangan yang berlebihan pada otot otot daerah pinggang bawah, akan mempengaruhi fleksibilitas gerakan pinggang sehingga akan mempengaruhi posisi Ruku'.

Begitu juga pada seseorang yang mengalami pemendekan pada otot paha atas belakang, juga akan mempengaruhi posisi ruku'.

Begitupun sebaliknya, jika terbiasa melakukan posisi Ruku' yang tidak benar, akan mempengaruhi kualitas fleksibilitas otot otot di jalur belakang tubuh, sehingga akan menimbulkan keluhan-keluhan yang bisa muncul mulai dari ujung kepala hingga telapak kaki. 


Penulis

Sony Ervianto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspek Makna Badaniah Menegakkan Punggung dan Melapangkan Dada

Al Qur'an dalam Surat Al Insyirah ayat 1-3  1. أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ  A lam nasyraḥ laka ṣadrak Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ Wa waḍa'nā 'angka wizrak Artinya: Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ Allażī angqaḍa ẓahrak Artinya: Yang memberatkan punggungmu? Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H Allah subhanaahu Wa Ta'ala menjelaskan nikmat_nya kepada nabi-Nya Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. " Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?," Pertanyaan di sini dijelaskan oleh para ulama: Itu adalah pertanyaan untuk penetapan, pertanyaan yang seperti ini sangat banyak dalam al-Quran.  "Maknanya: Kami meluaskannya, kelapangan disini adalah kelapangan secara batin bukan secara bentuk nyata, kelapangan dada di sini kelapangan meneriman ketentuan Allah 'Azza wa Jalla, baik itu ketentuan syari&

Manusia dan Tanah

UNSUR DASAR TUBUH MANUSIA DAN TANAH Sahabat Hiter's Yang Dirahmati Allah  Subhanahu wa ta'ala   Allah menciptakan manusia dari unsur tanah. Dalam salah satu hadist disebutkan “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi”.  Jika Allah menghendaki bisa saja manusia diciptakan dari unsur yang lain. Tentu sangatlah mudah bagi Allah. Bisa saja diciptakan manusia dari unsur cahaya seperti malaikat atau dari api seperti iblis. Tetapi justru manusia diciptakan  dari tanah yang kita  pijak setiap saat.  Tidaklah mungkin Allah ciptakan manusia berasal dari unsur tanah tanpa maksud dan rahasia tertentu, luar biasanya Allah menyebut penciptaan ini adalah sebaik-baik ciptaan (Al Quran surat at-Tin : 4). Hasil penelitian bahwa unsur-unsur yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas air (kadarnya antara 54-70%), lemak (14-26%), protein (11-17%), karbohidrat (10%), dan unsur-unsur anorganik (5-6%). Jika kandungan itu diurai ke dal