Langsung ke konten utama

Manusia dan Tanah


UNSUR DASAR TUBUH MANUSIA DAN TANAH


Sahabat Hiter's Yang Dirahmati Allah Subhanahu wa ta'ala


 Allah menciptakan manusia dari unsur tanah. Dalam salah satu hadist disebutkan “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi”.  Jika Allah menghendaki bisa saja manusia diciptakan dari unsur yang lain. Tentu sangatlah mudah bagi Allah. Bisa saja diciptakan manusia dari unsur cahaya seperti malaikat atau dari api seperti iblis. Tetapi justru manusia diciptakan  dari tanah yang kita  pijak setiap saat. 

Tidaklah mungkin Allah ciptakan manusia berasal dari unsur tanah tanpa maksud dan rahasia tertentu, luar biasanya Allah menyebut penciptaan ini adalah sebaik-baik ciptaan (Al Quran surat at-Tin : 4).




Hasil penelitian bahwa unsur-unsur yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas air (kadarnya antara 54-70%), lemak (14-26%), protein (11-17%), karbohidrat (10%), dan unsur-unsur anorganik (5-6%). Jika kandungan itu diurai ke dalam unsur-unsur dasarnya maka akan didapat hasil bahwa tubuh manusia terdiri atas oksigen (65%), karbon (18%), hydrogen (10%), nitrogen (3%), kalsium (1,40%), fosfor (0,70%), sulfur (0,20%), potassium (0,18%), sodium (0,10%), klor (0,10%), magnesium (0,054%), dan beberapa unsur lain (0,014%), seperti yodium, fluor, brom, besi, tembaga, mangan, seng, krom, kobalt, nikel, molihdenum, vanadium, silicon, dan aluminium. 


Unsur tanah ada 16 unsur, yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur hara makro antara lain: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Sulfur (S).
Unsur hara mikro tersebut antara lain: Molibdenum (Mo), Boron (B), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Silikon (Si).

Unsur-unsur kimia yang dikandung tanah tidak berbeda dengan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tubuh manusia. 

Hal ini Sesuai dengan Al-Quran Surah Al Mukminun ayat 12 yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari sari pati tanah.

Secara ilmiah, di antara tahapan awal penciptaan manusia itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Tingkat sari pati tanah, 

Ketika manusia belum bisa disebut sebagai apa-apa.

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al Hijr Ayat 26)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al. Hijr Ayat 28).

Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”. (QS. Al. Hijr Ayat 33).


2. Tingkat nuthfah. 

Ketika semua sari pati tanah, masuk ke dalam tubuh kita, kemudian digunakan oleh tubuh sebagai 'starting materials dalam proses metabolisme pembentukan nuthfah di dalam sel-sel reproduksi. Nuthfah diterjemahkan sebagai air mani atau setetes mani. 


Tubuh manusia secara jasmaniah oleh Al Quran sendiri dikatakan lemah.


Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah. (QS. Surat An Nisa Ayat 28).


Allah juga hendak memberikan keringanan atas beban yang dipikulkan-Nya kepadamu. Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa karena manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan bersifat lemah, maka tidak ada hukum-Nya yang di luar kemampuan manusia untuk memikulnya.

 Terbukti juga bahwa tubuh yang terbungkus oleh daging sangat rentan kepada alam sekitarnya, mudah sakit, kotor, sesudah mati mudah sekali membusuk.


Konsumsi Kesehatan Tubuh


"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan". (QS. An Nahl Ayat 11).


"Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan," (QS. AL Mukminun Ayat 19)

"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam." (QS. Qaf Ayat 9)

"supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan," (1S. An Naba Ayat 15)

"Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air." (QS. Yasin Ayat 34)

"dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan." (QS. Al Mukminun Ayat 20


Selain dari tumbuh tumbuhan yang tumbuh dari tanah dan  kita konsumsi tiap hari untuk kesehatan, pemanfaatan bahan kesehatan dari bahan baku tanah sudah lama dimanfaatkan. Sebagai contoh adalah pemanfaatn tanah liat yang ditempel pada tubuh untuk menghilangkan panas badan, perawatan tubuh dan  wajah, pemanfaatan air tanah untuk menghilangkan racun tubuh dan masih banyak lagi media tanah sebagai bahan kesehatan. 


Tidak Sombong


Patut direnungkan bahwa selama 34 kali di dalam sholat wajib sehari semalam kepala bagian tubuh paling mulia di tubuh manusia harus “menyungkurkan diri” dengan bersujud ke atas tanah tempat asal muasal kejadiannya, belum termasuk sholat-sholat sunnah.


Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)

Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong). (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).





Semoga kita dijauhkan dengan sifat sombong. 


Kesalahan penulisan adalah murni kekurangan penulis, Sumber Kebenaran Milik Allah 'Azza wa Jalla.


Penulis
Sony Ervianto


Komentar

  1. Cool good luck everytime to my brothers 🙏👍👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aspek Makna Badaniah Menegakkan Punggung dan Melapangkan Dada

Al Qur'an dalam Surat Al Insyirah ayat 1-3  1. أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ  A lam nasyraḥ laka ṣadrak Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ Wa waḍa'nā 'angka wizrak Artinya: Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ Allażī angqaḍa ẓahrak Artinya: Yang memberatkan punggungmu? Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H Allah subhanaahu Wa Ta'ala menjelaskan nikmat_nya kepada nabi-Nya Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam. " Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?," Pertanyaan di sini dijelaskan oleh para ulama: Itu adalah pertanyaan untuk penetapan, pertanyaan yang seperti ini sangat banyak dalam al-Quran.  "Maknanya: Kami meluaskannya, kelapangan disini adalah kelapangan secara batin bukan secara bentuk nyata, kelapangan dada di sini kelapangan meneriman ketentuan Allah 'Azza wa Jalla, baik itu ketentuan syari&

POSISI RUKU' MENJAGA POSTURAL TUBUH DALAM KAJIAN ANATOMIS (1)

  Ruku' disyariatkan dalam shalat, yaitu setelah berdiri membaca ayat Al Qur’an, kemudian bertakbir intiqal, baru setelah itu ruku'.  Di antara dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah   radhiallahu’anhu   yang dikenal dengan hadits   al musi’u shalatuhu , yaitu tentang seorang shahabat yang belum paham cara shalat, hingga Nabi   Shallallahu’alaihi Wasallam   mengajarkan bagaimana cara shalat yang benar dan sah. Nabi   Shallallahu’alaihi Wasallam   bersabda kepadanya: إذا قمت إلى الصلاة فكبر واقرأ ما تيسر معك من القرآن، ثم اركع حتى تطمئن راكعا “ Jika engkau hendak shalat, bertakbirlah dan bacalah apa yang engkau mampu dari Al Qur’an, lalu rukuk dengan tuma’ninah… ” (HR. Bukhari 757, Muslim 397). Ruku' adalah salah satu Rukun Shalat. Jika seseorang meninggalkan ruku' atau tidak ruku' dengan sempurna maka tidak sah shalatnya. Posisi badan ketika ruku' 1. Membungkukkan badan. Sebagaimana dalam hadits Abu Humaid As Sa’idi  radhiallahu’anhu , beliau berkata: أنا كنتُ